Rasheed altokhi: فبراير 2014

الثلاثاء، 11 فبراير 2014

Photo Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed

Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed


Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed altokhi 1

Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed altokhi 2

Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed altokhi 3

Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed altokhi 4

Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed altokhi 5

Majlis tafsiran di rumah Dr Rasheed Altokhi

Semalam petang di kediaman tempat tinggal Dr.Rasheed bin Mohammad Toukhi di kuala lumpur mengadakan majlis makan malam yang di hadiri oleh beberapa rakan-rakan dan orang-orang kenamaan,beserta keluarga mereka. Di mana mereka membaca surah Yassin berdoa dan tafsiran. Haji Sheikh Ismail bercakap di Dewan keceriaan dan berdoa untuk doktor dan untuk semua yang hadir dan menjelaskan beberapa ayat-ayat Surah Al-Fatihah .Beliau dan beberapa orang yang hadir juga memberikan ucapan terima kasih kepada Doktor dan keluarga.

الاثنين، 10 فبراير 2014

Dr. Rasheed Bin M. Altokhi emphasizes helping the Muslims of Burma

Dr. Rasheed Altokhi Director-General of the Arab Foundation for Development has met with preacher Sheikh "Maulana Abul Kalam" who teaches Quran for the displaced Burmese orphans and supervises their education in Bengali camps despite the difficult living and security, social and economic conditions. Dr. Rasheed provided advice and guidance to Sheikh Maulana Abul Kalam and wished him success in his work. It is noteworthy that the Arab Foundation for Development oversees part of the subsidy, education and care for displaced Burmese children in Bangladesh.

Dr. Rasheed Bin M. Altokhi

He was born in Damascus Jan. 3rd 1966, received his master in political sciences in 1999 and Ph.D. in politics and economy in 2005, he is currently General Manager of Al'Waqaee institution for Media Studies & Publishing, Chief Editor of Al'Waqaee Magazine International issued in France, and General Manager of the Arab Foundation for Development and Humanitarian Aid - Southeast Asia, and because of his work he visited most of Arab, European and Asian countries and also several countries in Africa.
He established in France "Al'Waqaee institution for Media Studies & Publishing" at 1998 and in the same year he published Al'Waqaee Magazine International and became its Chief Editor, in 2005 he started in [[Kuala Lumpur]] Al'Waqaee TV Channel, and at the same year he established with a group of Arab expatriates the "free Arab Men" organization which has social cultural backgrounds and calls for returning to true Arab values and showing the true history of Arab Civilization.
He received many awards in Malaysia, Indonesia, Brunei and China, also the "Literary Cooperation" award from "Malay around the world", a certificate of appreciation from the Islamic center on the island of Colon in the "Hong Kong" and a certificate of friendship from the Society of Chinjan in China.

Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.

Islam adalah agama mayoritas Cham (juga disebut Khmer Islam) dan minoritas Malaysia di Kamboja. Menurut Po Dharma, ada 150.000 hingga 200.000 Muslim di Kamboja sebagai sebagai akhir 1975. Penganiayaan di bawah Khmer Merah mengakibatkan jumlah mereka terkikis, bagaimanapun, dan pada akhir 1980-an mereka mungkin tidak mendapatkan kembali kekuatan mereka sebelumnya. Pada tahun 2009, Pew Research Center memperkirakan bahwa 1,6% dari populasi, atau 236.000 orang Muslim. Semua Muslim Cham adalah Sunni. Dari sekolah Syafi'i. Ada juga tumbuh komunitas muslim Ahmadiyah di Kamboja. Po Dharma membagi Muslim Cham di Kamboja menjadi cabang tradisionalis dan cabang ortodoks.